Contoh
PROPOSAL
PERMOHONAN KREDIT
Pembangunan
PENCUCIAN MOTOR
di
……...
STUDI KELAYAKAN
BISNIS
2007
……….., ………… 200…..
Kepada Yth,
……..
Di
…………
Dengan Hormat,
Perihal: Laporan Studi Kelayakan Bisnis Pencucian
Motor
Bersama surat ini kami kirimkan
proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha Pencucian Motor. Pencucian
Motor ini merupakan usaha baru saya dan saya mendapatkan lokasi usaha yang
sangat strategis karena terletak pada jalan utama masuk kedaerah pemungkiman
yang padat penduduknya, dimana sebagian besar penduduknya menggunakan motor
sebagai alat transportasinya.
Besarnya
investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 12.500.000 (Dua belas juta lima ratus ribu rupiah).
Sedangkan modal kami saat ini sebesar Rp 5.000.000, maka kekurangan dana
investasi sebesar Rp 7.500.000 (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kami mengharapkan
dapat bantuan kredit investasi dari Bank.
Selanjutnya
sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil
analisa tentang rencana perluasan usaha.
Demikianlah surat permohonan ini besar
harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.
Terimakasih
atas perhatiannya.
Hormat Kami,
Rusdi
STUDI
KELAYAKAN BISNIS
PENCUCIAN MOTOR
PENCUCIAN MOTOR
Pada suatu lokasi dimana terdapat beberapa perumahan,
perkampungan dan kavlingan yang cukup padat penduduknya, sebagian besar warga
disana menggunakan motor sebagai alat transportasi. Dan jarak tempuh mereka ke
kantor cukup jauh, sehingga frekwensi perbaikan dan servis motorpun tinggi.
Otomatis permintaan pencucian motor juga meningkat disana. Sedangkan didaerah
itu belum ada yang membuka usaha pencucian motor.
Pada jalan utama masuk kedaerah tersebut ada suatu
lahan yang disewakan dengan ukuran lebar 6 m x 6 m berupa tanah kosong, dimana harga sewanya
tidak terlalu mahal.
I. KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang diatas, maka saya merencanakan
membangun usaha Pencucian Motor. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun
usaha tersebut, saya bermaksud mengajak rekan-rekan untuk bermitra membangun
usaha tersebut dan juga pada bank untuk meminjamkan dananya dalam rangka untuk
menutupi kekurangan dana investasi tersebut.
Kepemilikan Usaha
Usaha Pencucian Motor ini merupakan usaha perorangan,
dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik /
Pimpinan Usaha : Rusdi
Dibantu oleh : 5 orang karyawan
Riwayat hidup pemilik. Usaha ini merupakan usaha
saya yang ke-3 dan saat ini saya masih bekerja pada sebuah perusahaan swasta,
sedangkan yang mengurus usaha-usaha saya adalah saudara-saudara saya. Untuk
lebih jelas tentang riwayat hidup atau Curriculum
Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 5.000.000
(Lima juta
rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki
dan Photo Copinya dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-
Surat izin Domisili
-
Surat Kawin
-
Kartu keluarga
-
Kartu tanda penduduk (KTP)
II. Pemasaran
Analisa produk
Yang dimaksud usaha Pencucian Motor disini adalah mencuci
motor dengan menggunakan alat semprot dengan tekanan yang cukup tinggi,
sehingga kotoran yang ada disela-sela bodi motor dapat dibersihkan, hasil
akhirnya motor tidak gambang berkarat. Sedangkan media pencucinya adalah
gabungan air dan udara, gabungan media ini menghasilkan tekanan yang cukup
tinggi.
Sedangkan segmentasi pasar usaha ini adalah peduduk
yang memiliki motor yang bermungkim disekitar area ini..
Permintaan
Dari hasil survei ke daerah lain dengan kondisi hampir
sama, saya berbicara dengan pemilik pencucian motor, ia mengatakan dalam satu
hari rata-rata yang mencuci motornya kesini + 50 motor perhari, jika
musim hujan bisa mencapai 2 kali lipat. Sedangkan biaya pencucian adalah Rp
5.000/motor.
Ramalan
Permintaan;
Dari cerita pada sub bab permintaan diatas, maka dapat
kami ramalkan total permintaan / omset Pencucian Motor didaerah ini, yaitu:
1 hari 50 motor
= 30 hari x 50 motor = 1500 motor/bulan
Sehingga omset pencucian motor = 15000 X Rp 5.000 = Rp
7.500.000/bulan
Rp
000
Bulan
|
Omset Pencucian Motor
|
Prediksi Kenaikan
|
Bulan-1
|
7,500
|
0.00%
|
Bulan-2
|
7,500
|
0.00%
|
Bulan-3
|
7,500
|
0.00%
|
Bulan-4
|
7,500
|
0.00%
|
Bulan-5
|
8,250
|
10.00%
|
Bulan-6*
|
10,725
|
30.00%
|
Bulan-7*
|
13,943
|
30.00%
|
Bulan-8*
|
16,731
|
20.00%
|
Bulan-9**
|
16,731
|
0.00%
|
Bulan-10**
|
16,731
|
0.00%
|
Bulan-11**
|
16,731
|
0.00%
|
Bulan-12**
|
16,731
|
0.00%
|
Catatan:
*
Mulai musim hujan
** Musim hujan lebat
Pesaing
Pada lokasi ini belum ada yang membangun usaha pencucian motor,
sehingga permitaan pasar dilokasi ini akan menjadi milik usaha saya semua.
Peluang
Mengingat tidak ada pesaing dilokasi tersebut, maka perhitungan peluang
usaha sama dengan ramalan permintaan.
Porsi, Margin, dan Harga
Jual
Perkiraan Margin , dan Omset penjualan adalah
Item
|
Porsi
Omset
|
Margin
|
|
(%)
|
(Rp)
|
||
Cuci Motor
|
100%
|
75.000.000
|
90%
|
Total
|
100%
|
20.625.000
|
|
Catatan:
100% - Margin = 100% - 90% = 10% adalah biaya air, listrik, lap, dan
sebagainya.
III. Lokasi dan Teknis
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak di jalan masuk utama menuju
beberapa perumahan dan kavlingan. ]
Perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha
ini adalah:
-
Biaya Bangunan Semi permanene Rp 5.000.000
-
Mesin Steam 2 unit x @ Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
-
Lain-lain Rp
500.000
Total Rp 12.500.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Usaha Pencucian Motor ini sebesar
Rp 12.500.000, dengan rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:
-
Kontrak lahan = @ Rp 4 000.000/tahun Rp 4.000.000
-
Biaya Bangunan Semi permanene Rp 5.000.000
-
Mesin Steam 2 unit x @ Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
-
Lain-lain Rp 500.000
Total Rp 12.500.000
Modal Kerja operational bulan pertama Rp 0
Grand Total RP 12.500.000
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal
dari dana sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
-
Investasi Tetap Rp 5.000.000 (40%)
-
Modal Kerja Rp 0
-
Total Rp
5.000.000
Kredit Bank
-
Investasi Tetap Rp 7.500.000
(60%)
-
Modal Kerja Rp 0
-
Total Rp
7.500.000
Grand Total Rp 12.500.000
Asumsi Proyeksi Keuangan:
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti: Harga
Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil
pada bulan kedua operasional (setelah 1 bulan operasi), dan berakhir pada bulan
ke-12. Lebih detail dapat dilihat
pada tabel dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)
Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan
Bunga Kredit
Bulan
|
Pokok Kredit
(Rp 000)
|
Bunga Kredit
(Rp 000)
|
Total
(Rp 000)
|
Bulan-1
|
625
|
125
|
750
|
Bulan-2
|
625
|
115
|
740
|
Bulan-3
|
625
|
104
|
729
|
Bulan-4
|
625
|
94
|
719
|
Bulan-5
|
625
|
83
|
708
|
Bulan-6
|
625
|
73
|
698
|
Bulan-7
|
625
|
63
|
688
|
Bulan-8
|
625
|
52
|
677
|
Bulan-9
|
625
|
42
|
667
|
Bulan-10
|
625
|
31
|
656
|
Bulan-11
|
625
|
21
|
646
|
Bulan-12
|
625
|
10
|
635
|
Proyeksi Laba Rugi
Pada bulan operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan
keuntungan sebesar
Rp 1.678.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 1.688.000. Akumulasi keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 71.736.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Rp 1.678.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 1.688.000. Akumulasi keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 71.736.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa
Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Payback
Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini
adalah 4 bulan.
2. Internal
Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai
sekarang dari proceeds yang
diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran
modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank (Per-bulan
atau Per-tahun).
IRR 12 bulan sebesar 31,82%.
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas
adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal 1
atau 100%.]
Bulan
|
Likuiditas
|
Bulan-1
|
27.64%
|
Bulan-2
|
60.97%
|
Bulan-3
|
101.89%
|
Bulan-4
|
153.25%
|
Bulan-5
|
234.95%
|
Bulan-6
|
403.57%
|
Bulan-7
|
732.62%
|
Bulan-8
|
1327.01%
|
Bulan-9
|
2318.22%
|
Bulan-10
|
4301.46%
|
Bulan-11
|
10252.84%
|
Bulan-12
|
0
|
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah
harta yang telah ditanamkan, dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment)
dan
ROE (Rate of return On Equity). ROI
dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Bulan
|
ROI
|
ROE
|
Bulan-1
|
15.18%
|
33.56%
|
Bulan-2
|
16.02%
|
33.76%
|
Bulan-3
|
16.97%
|
33.97%
|
Bulan-4
|
18.03%
|
34.18%
|
Bulan-5
|
26.43%
|
47.89%
|
Bulan-6
|
53.77%
|
92.65%
|
Bulan-7
|
93.55%
|
150.77%
|
Bulan-8
|
134.81%
|
201.17%
|
Bulan-9
|
147.06%
|
201.38%
|
Bulan-10
|
161.77%
|
201.59%
|
Bulan-11
|
179.75%
|
201.80%
|
Bulan-12
|
202.21%
|
202.01%
|
Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek
ini layak dibangun. Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
V. Jaminan
Kredit.
Jaminan
kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan BPKB motor senilai
Rp 10.000.000.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar
harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.
Hormat Kami,
(Rusdi)
Pemilik Usaha
0 komentar:
Posting Komentar